Olah Raga Permainan Bola Besar MODUL I PENJASKES
Olah raga permainan
bola besar
Apabila kita melihat
baik melalui tayangan televisi maupun secara langsung pertandingan-pertandingan
olahraga diantaranya : sepak bola,bola voli,bola basket, dan yang lainya, atau
bahkan olahraga atlentik sekalipun sangat menarik. Tahukah anda kenapa itu bisa
terjadi?? Apa yang ada di balik semuanya? Apakah itu terjadi dengan sendirinya
atau ada sebuah persiapan sebelum sebuah pertandingan itu berlangsung?
A. SEPAK
BOLA
1.
Pola
Penyerangan Dan Pola Pertahanan Permainan Sepak Bola
A.
Pola
Penyerangan
teknik
atau skil individu pemain sepak bola tidak bisa menjamin sebuah tim memenangkan
dalam sebuah pertandingan sepak bola, dimana inti pemain sepak bola adalah
bagai mana cara memasukan bola pada gawang lawan dan sekaligus mempertahankan
gawang dari serangan lawan. Harus ada unsur – unsur lain yang mendukung agar
sebuah tim bisa memenangkan pertandingan di antaranya adalah daya tahan pemain,
semangat yang tinggi, kerja sama tim yang bisa membentuk pola penyerangan
tertentu.
Penyerangan yang bertujuan untuk memasukan bola kegawang lawan sebanyak – banyaknya.pola
penyerangan dapat dijalankan oleh suatu kesebelasan apabila mereka sedang
mengendalikan permainan dilapangan. Tajamnya serangan dapat menentukan keberhasilan
kesebelasan, baik secara individu maupun sama regu. Selain dari pada itu yang diperlukan dalam menyusun pola
penyerangan adalah sebagai berikut :
1.
Adanya pemain yang bertugas sebagai
pengatur serangan.
2.
Adanya pemain yang bertugas sebagai
pembantu serangan.
3.
Adanya pemain yang di tugaskan sebagai
penembak utama untuk mencetak gol
4.
Adnya pemain yang bertugas sebagai
pemancing lawan yang yang bertahan agar teman seregu dapat menerobos ke daerah
pertahanan.
B. Pola Pertahanan
Pola pertahanan yang
sering digunakan adalah sebagai berkut :
1. Pola
pertahanan dengan “man to man”
Man
to man artinya cara bertahan satu lawan atau jaga dilakukan di daerah pertahanan.
Setiap pemain yang masuk kedaerah yang di jaganya harus di kawal dengan ketat
kemanapun dia bergerak di dalam daerah yang harus dipertahankanya.jika pemain
menyerang itu keluar dari daerah yang harus di pertahankanya. Akan tetapi,
penjaga tersebut harus selalu siap dan waspada terhadap kemungkinan adanya
pemain lain yang masuk ke daerah yang di jaga. Pola pertahanan ini dapat
diterapkan seandainya para pemain mempunyai teknik yang baik untuk bertahan.
2. Pola
pertahan daerah (Zone Marking)
Pola
pertahan daerah pada dasarnya adalah bertahan di daerahnya sendiri dengan cara
membentuk formasi. Prinsip pertahanan daerah adalah sebagai berikut.
a. Dibutuhkan
kerja sama tim yang baik.
b. Dapat
menghambat gerakan pemain penyerang
c. Mengamankan
daerah pertahanan dari tekanan serangan lawan
d. Pola
pertahanan harus di buat sedemikian rupa dan membuat frustasi para penyerang
e. Pola
pertahanan harus membentuk formasi yang kokoh
f. Pertahanan
harus mendapat dorongan pemain lawan hingga kembali ke daerah asalnya.
3. Pola
pertanan kombinasi “ man to man dan zone defence”
Cara ini adalah cara
yang paling kompleks dmna setiap pemain menjaga lawanya, namun dapat secara
tiba-tiba berpindah tempat kemudian tugasnya di serahkah kepada kawanya yang
posisinya lebih dekat.
C. Perwasitan dalam pertandingan sepak
bola
1. Syarat-syarat
untuk menjadi wasit
Untuk menjadi wasit
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Berbadan
sehat menurut keteranga dokter ( tidak berkaca mata, tidak buta warna, dan
pengelihatan baik)
b. Umur
antara 24 sampai 40 tahun
c. Berijazah
SMA atau yang sedrajat.
d. Memahami
dan melaksanakan janji wasit yang berbunyi
“saya berjanji dengan
sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban saya sebagai wasit dengan sebaik –
baiknya dan seadil-adilnya.memegang teguh dasar dan tujuan PSSI dan menjalankan
semua peraturan PSSI/KOMDA dengan sebaik-baiknya, demi keluhuran korp wasit
pada khususnya dan keolahragaan pada umumnya.
2. Pakaian
dan perlengkapan wasit
a. Baju berlengan panjang / lengan pendek, celana pendek, kaos kaki, sepatu sepak bola yang semua
berwarna hitam, kecuali warna hitam tersebut dapat menyebabkan kurang lancarnya
pertandingan, misalkan pakaian kesebelasan yang bertanding berwarna hitam
menyerupai baju wasit. Di dada sebelah kiri di pasang badge menurut hak nya dan
menurut ketentuan yang ada.
b. Pluit
diikat di pergelangan tangan.
c. Notes
(buku kecil) dan pensil atau alat tulis yang lainya yang di butuhkan oleh
seorang wasit.
d. Jam
wasit, stop watch atau jam tangan
e. Uang
logam atau undian
f. Cadangan
pluit dan pensil atau alat tulis yang lainya
g. Kartu
merah dan kuning.
3. Kerja
antar wasit,hakim garis, dan wasit cadangan
Dalam
memimpin suatu pertandingan, wasit di bantu oleh dua hakim garis. Tugas dan
kewenangan yang di berikan kepadanya dimulai setelah memasuki lapangan
permainan. Wasit dan hakim garis dalam bertugas harus saling mengisi
kekurangan, saling membantu dan bekerja sama yang baik.
Berasil dan tidaknya seorang wasit di dalam pertandingan juga
akan di tentukan oleh kemampuan keduanya membantu wasit tersebut. Kewenangan dan
tugas wasit dan hakim garis pada hakekatnya harus di mengerti sebagai
kerjasama.
a. Tugas
seorang wasit
1. Menegakkan
dan menjalankan peraturan.
2. Tidak
menjatuhkan hukuman pada saat-saat wasit itu yakin bahwa dengan jalan menghukum
akan memberi keuntungan kepada regu yang melanggar.
3. Membuat
catatan jalannya pertandingan
4. Memberikan
tendangan bebas langsung maupun tidak langsung
5. Memberikan
tendangan hukuman (pinalty kick)
6. Memberikan
teguran (peringatan teguran/peringatan ringan), peringatan (kartu Kuning) dan
atau mengeluarkan pemain (kartu merah)
7. Menghentikan
permainan sementara atau seterusnya
8. Menentukan apakah bola yang akan di gunakan
untuk pertandingan memenuhi syarat.
b. Tugas
hakim garis
1. Membantu
tugas wasit dengan berpegang teguh kepada peraturan-peraturan yang sudah di
tentukan
2. Memberi
syarat kepada wasit dalam hal-hal sebagai berikut.
a. Jika
bola di luar pertandingan, harus dilakukan tendangan sudut atau tendangan
gawang, serta jika terjadi bola keluar memlalui garis samping harus menentukan
regu mana yang berhak melakukan lemparan kedalam.
b. Apakah
pemain dalam posisi off-side
c. Tugas
wasit cadangan
1. Mengantikan
wasit atau hakim garis (bila mana ada yang berhalangan)
2. Mengurusi
pergantian pemain
3. Memberikan
isyarat kepada wasit bila pertandingan telah usai
4. Melarang
official regu masuk kedalam lapangan.
5. Menerima
isyarat dari wasit tentang nilai dan penghentian pertandingan.
6. Memberikan
pendapatnya jika di minta wasit utama
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut dengan jawaban yang benar
1.
Jelaskan tugas hakim garis!
2.
Jelaskan yang di perlukan dalam menyusun
pola penyerangan dalam sepak bola!
3.
Sebutkan pola penyerangan dalam
permainan sepak bola!
4.
Jelaskan prinsip pertahanan daerah!
5.
Apa yang di maksud pola pertahanan
daerah
BOLA
VOLI
1.
Pola
pertahanan
Sistem pointdalam
pertandingan bola voli saat ini adalah menggunakan sistem relay point di mana
setiap bola mati akan bertambah nilai, maka pertahanan harus dilakukan serapat
mungkin agar kesalahan dilakukan oleh pemain penyerang. Taktik bertahan harus mempunyai prinsip agar dengan pertahanan itu
regunya dapat melakukan counter atack
(serangan balik). Oleh karena itu, pertahanan dan penyerangan harus
dikembangkan secara selaras dalam melakukan latihan.
a.
Pola
Bendungan Berteman
Seorang pemain dapat digolongkan sebagai
defensif yang baik, kalau pemain mampu bertahan dan mengimbangi smash-smash
pihak lawan. Setiap pertandingan memiliki situasi dan masalah yang berlainan.
Sering pula pemain dipengaruhi oleh ketegangan atau emosi pada waktu
bertanding. Akibatnya, konsentrasi menurun, reaksi kurang cepat, bahkan kadang
kala dihinggapi perasaan malas.
Pertahanan mencakup dua aspek, yaitu ;
menerima smash lawan dan melindungi dengan blok.
2.
Perwasitan
dalam permainan bola voli
A.
Syarat menjadi wasit bola voli
1. Seorang
wasiat haruslah berbadan sehat dan mempunyai fisik yang normal
2. Mempunyai
bakat untuk menjadi seorang wasiat
3. Senang
terhadap permainan bola voli
4. Berpendidikan
serendah-rendahnya lulusan SMA
5. Berumur
antara 20-40tahun
6. Mempunyai
dedikasi yang baik
7. Haruslah
menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli
B.
Pakaian wasit
1. Bercelana
putih
2. Baju
kaos putih polos berkerah
3. Sepatu
karet putih
4. Memakai
badge wasit yang sesuai dengan klarifikasinya
C.
Tugas, kewajiban dan wewenang wasit
1. Tugas-tugas
wasit
a. Memimpin
pertandingan agardapat berjalan dengan lancar
b. Meningkatkan
keterampilan dan kemampuan serta pengatahuan tentang perwasitan bola voli
c. Menyebarkan
mutu perwasitan di masyarakat pada khususnyadan di indonesia pada umumnya
2. Kewajiban
dan wewenang wasit
a. Wasit
berkewajiban memimpin pertandingan bola voli baik tingkat cabang daerah,
nasional maupun tingkat internasional.
b. Seorang
wasit tidak berhak memimpin pertandingan di atas klarifikasi sertifikat yang
dimilikiny.
D.
Prosedur mewasiti
Hanya
wasit I dan II yang diperbolehkan meniup
peliut selama pertandingan
1. Wasit
I memberikan tanda untuk servis yang memulai suatu pertandingan
2. Wasit
I dan II memberikan tanda pada akhir suatu permainan
3. Peniupan
peluit pada waktu bola mati bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka menyetujui
atau menolak suatu permhonan regu
4. Wasit
I dapat meniup peluit untuk memberikan peringatan atau menjatuhkan hukuman
salah sikap anggota pemain atau regu itu sendiri
5. Pada waktu wasit meniup peluit untuk
memberikan tanda penghentian pemain mereka harus sudah bisa menunjukkan
a. Sifat
kesalahan dan isyarat tangan yang resmi
b. Pemain
yang bersalah
c. Regu
giliran yang melakukan servis, sekaligus memberikan tanda apakah ada regu yang
mendapatkan angka dari kesalahan tersebut
6. Pada
wasit dan hakim garis harus dapat menunjukkan sifat kesalahan dengan isyarat
tangan yang resmi sebagai berikut
a. Isyarat
hanya dilakukan untuk seketika, isyarat itu dilakukan dengan satu tangan untuk
menunjukkan regu yang bersalah
b. Setelah
itu wasit menunjukkan pemain yang bersalah jika penghentian itu karena
kesalahan
c. wasit I mengakhiri dengan menunjukkan regu yang
mendapatkan giliran servis
E.
Tanggung jawab wasit
1. Sebelum
pertandingan
a. Memeriksa
keadaan lapangan pemainan dan perlengkapan pertandingan
b. Melakukan
undian untuk menentuan hak servis pertama dan penempatan lapangan
c. Mengawasi
pemanasan kedua regu
2. Selama
pertandingan berlangsung
a. Mempunyai
kekuasaan untuk memberikan wewenang untuk menentukan kesalahan pukulan servis,
posisi regu yang melakukan servis, penatabiran, sentuhan pada jala, bola servis,
kesalahan menyentu bola, kesalahan di atas net beserta pita horizontalnya dan
kesalahan simultan
b. Wasit
I tidak boleh membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten, dia harus
dapat menjelaskan penafsiran seta penerapan peraturan
c. Jika
kapten tidak sepaham dalam penafsirannya, dia memintakann agar hal tersebut
dicatat pada lembar skor, wasit I harus memberikan izin untuk pencatatan protes
tersebut di akhir pertandingan
3. Sesudah
pertandingan
Wasit mensahkan skor dengan
menandatangani daftar skor dan cepat menuju ke ruang wasit
F.
Tugas wasit II
Dia
merupakan pembantu bagi wasit I (pertama) dan dapat menggantikannya,
memwakilinya serta menjalankan tugas wasit I pada keadaan memaksa. Tugas-tugas
khusus wasit II adalah:
1. Mengawasi
posisi pemain selama pemainan berlangsung, begitu pula waktu pada perpindahan
tempat set penetuan
2. Mengawasi
tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan dan bila
ternyata ada salah sikap dia harus melaporkan kepada wasit I
3. Selama
pertandingan berlangsung dia harus mencegah kemungkinan adanya pemain cadangan
4. Mengawasi
jumlah time out dan pergantian yang telah dilakukan oleh masing-masing regu dan
melaporkan data tersebut kepada wasit I dan pelatih yang bersangkutan pada saat
terjadinya penghitungan
5. Menolak
pengajuan penghentian yang tidak layak, mengabulkan pemohonan yang sah serta
mengawasi jangka waktu pelaksanaanya
6. Dapat
menunjukkan kesalahan lain tanpa meniuppeluit walau bukan daerah tanggungnya
tetapi dia tidak boleh menekan wasit I
7. Menetapkan
diperlukan atau tidaknya mengeringkan permukaan lantai permainan yang dianggap
basah atau licin
BOLA
BASKET
1. Pola pertahanan ( defensive )
Pola
pertahanan adalah unsur suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam
rangka menghalau serangan lawan. Unsur – unsur pelaksanaan pola pertahanan
adalah sebagai berikut;
a.
Sikap
jaga
Cara melakukannya adalah;
1. Tekukkan
kedua lutut, badan sedikit condong ke depan dengan punggung hampir lurus. Awasi
selalu gerak lawan dan bola.
2. Berdirilah
sedikit pada ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseaimbangan.
3. Rentangkan
dan angkat tangan untuk menghalangi operan dan pandangan tembakan lawan
b.
Olah
kaki untuk memenangkan langkah ketikamelakukan pertahanan
Cara melakukan olah kaki adalah;
1. Bergeraklah
dengan cara pendekatan, menggeser dan langkah mundur tanpa ada langkah silang.
2. Jaga
jarak sebaik-baiknya dengan posisi jaga mengingat syarat-syarat jaga yang umum
maupun khusus.
3. Jaga
sekali-kali mengadakan langkah silang.
4. Ambillah
jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti silang.
5. Rapatkan
dan cegahlah lawan yang jelas akan menembak bola atau baru saja selesai
menggiring bola.
6. Jangan
meloncat sebelum jelas pemain meloncat lebih dahulu.
7. Untuk
menghindari tipuan pandanglah pinggang lawan.
8. Hadang dan tutuplah jalanpemotong yang menuju
ke daerah basket.
c.
Pertahanan
bersama
Macam-macam bentuk pertahanan baersama
antara lain
-
Pertahanan daerah
Pola pertahanan daerah, setiap pemain
diberi tugas menjaga daerah tertentu. Mengingat susunannya, maka pertahanan
daerah disebut pertahanan daerah 2-1-2,2-3,3-2,1-2-2, dan 2-2-1. Setiap susunan
pertahanan ini mempunyai kelemahan dan kekuatannya masing- masing.
-
Pertahanan satu lawan satu
Pertahanan satu lawan satu adlah
pertahanan dengan menugaskan setiap orang menjaga seorang lawan. Macam-macam
pertahanan satu lawan satu adlah;
a. Pertahanan
satu lawan satu dengan tetap
b. Pertahanan
satu lawan satu dengan ganti jaga
c. Pertahanan
satu lawan satu dengan pemotong
Keuntungan
dari pertahanan sdaerah ini antara lain sebagai berikut.
a. Sangat
baik untuk melawan tim yang lemah dalam mengolah bola.
b. Sangat
baik untuk melawan tim yang menggunakan penyerangan berpola.
c. Mematikan
penyerangan perorangan
d. Menghindari
kesalahan perorangan.
e. Sangat
baik untuk melawan penyerangan dengan menggunakan pemain penggiring yang
terampil.
f. Sangat
baikuntuk melawan potongan-potongan yang terampil
Sedangkan
kelemahan-kelemahan pertahanan daerah adalah sebagai berikut
a. Jika
lawan menggunakan serangan kilat
b. Jika
lawan terampil oper mengoper dengan cepat
c. Jika
lawan menembak dari jarak jauh dengan terampil
d. Perhatian
pemain terpecah terhadap dua pemain lawan atau lebih
e. Ada
daerah-daerah lemah (tidak terjaga)
2. Perwasitan dalam permainan basket
a.
Klarifikasi
wasit bola basket
Wasit bola basket ditentukanoleh
pengguna besar (PERBASI), dalam hal ini PERBASI di bantu oleh komisi wasit. Hak
dan kewajiban komisi wasit,menatar, mengangkat, menghentikan wasit dari tingkat
C sampai A dan mengusulkan para wasit untuk mengikuti ujian wasit
internasional.
Klarifikasi wasit PERBASI terdiri dari;
1. Wasit
anggota ( C )
2. Wasit
daerah ( B2 )
3. Wasit
wilayah ( B1 )
4. Wasit
nasional ( A )
5. Wasit
Internasional
b.
Perlengkapan
wasit bola basket
Perlengkapan wasit dalam permainan bola
basket antara lain ;
1. Peluit
2. Celana
panjang berwarna abu-abu
3. Kemeja
atau kaos abu-abu
4. Sepatu
basket atau sepatu tenis
c.
Tugas
dan kewajiban wasit
Pertandingan bola basket dipimpin oleh dua wasit yaitu;
wasit I (referee) dan wasit II ( umpire
). Kewjiban dan khusus wasit I adalah sebagai berikut:
1. Melaksankan
bola loncat pada tiang permulaan babak
2. Memeriksa
dan mengesahkan semua perlengkapan alat pertandingan termasuk alat-alat petugas
meja
3. Menetapkan
jam permainan yang resmi dan menyesuaikan
tanda perwasitan kepada wasit II
dan petugas meja
4. Melarang
pemain menggunakan alat-alat yang mungkin
dapat membahayakan pemain lain
5. Jika
terjadi perbedaan pendapat mengenal gol yang terjadi, maka wasit I harus
memutuskan masuk atau tidak
0 Response to "Olah Raga Permainan Bola Besar MODUL I PENJASKES"
Post a Comment