Kegiatan Belajar 2 Logika Penelitian Suatu Tinjauan Umum
Monday, July 13, 2020
Edit
Ada banyak
alasan mengapa kita melakukan penelitian. Sebagian bertujuan untuk
memahami suatu kejadian, situasi, atau keadaan suatu masyarakat.
sebagian bertujuan untuk menjelaskan pola hubungan antara dua atau lebih
hal. Sebagian yang lain untuk mencari jalan keluar untuk memecahkan
beberapa masalah praktis dalam kehidupan.
Adapun
alasannya, setiap penelitian harus mempunyai tujuan. Namun secara lebih
filosofis, semua penelitian sebenarnya hanya mempunyai satu tujuan,
yaitu menemukan jawaban terhadap suatu pertanyaan yang diajukan oleh
seorang peneliti. Karena itu , jika kita tidak tergelitik oleh suatu
pertanyaan di dalam benak kita, maka kita tidak mempunyai alasan apapun
untuk melakukan suatu penelitian. Dengan kata lain, semua penelitian
sebenarnya dipicu oleh suatu hal yang sama,yaitu rasa ingin tahu.
Semua
manusia dikaruniai Tuhan dengan rasa ingin tahu (Curiosity) terhadap
sesuatu. Jika ingin tahu ini belum terpenuhi, maka manusia itu masih
pada tahap "belum tahu". Kalau ia "sudah tahu", manusia itu disebut
telah "berpengetahuan". Sedangkan sesuatu yang diketahuainya itu disebut
"pengetahuan" , (knowledge). Kalau begitu, "pengetahuan" ( baik dalam
bentuk fakta, konsep, prinsip, atau teori ) adalah buah dari rasa ingin
tahu yang telah terpenuhi.
Hanya saja , dalam hal
pemenuhaan rasa ingin tahu itu, ada dua cara ( metode) yang dimiliki
manusia. Cara pertama lajim disebut sebagai " metode ilmiah" (scientific
method). Cara kedua adalah lain-lain. Pembahasan ini berkenaan dengan
cara pertama. Cara kedua misalnya melalui perenungan, bertapa,
menebak-nebak , dan lain sebagainya, tidak akan di bahas.
Bila
dihubungkan dengan penjelasan sebelumnya, jika kita menggunkan metode
ilmiah untuk menentukan jawaban, maka hasilnya disebut sebagai " ilmu
pengetahuan " ( science ). Semua manusia mempunyai rasa ingin tahu (
curiosity ). Rasa ingin tahu ini dipuaskan dengan dua cara. Yaitu cara
atau metode ilmiah, dan cara lain-lain . Jika pemuasan melalui cara
ilmiah , maka hasilnya adalah suatu ilmu pengetahuan ( science ). Bila
pemuasan itu melalui cara lain , maka hasilnya adalah pengetahuan (
knowledge).
Kesimpulannya, yang paling penting dari
semua pencarian ( penelitian ) terhadap jawaban yang dicari itu terletak
pada cara ( metode ) yang kita gunakan. Lalu apa yang membedakan cara
ilamiah dengan cara lain? Dari semua perbedaan yang ada , satu perbedaan
yang paling penting di antara kedua cara itu adalah logika. Logika
berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning). Ilmu yang
membahas proses penalaran ini disebut ilmu logika ( logic, the science
of reasoning ). Jika suatu proses penalaran berjalan baik, maka proses
itu disebut ( bersifat ) logis.
Penelitian itu sendiri
secara umum , adalah proses penemuan jawaban terhadap pertanyaan yang
diajukan, oleh seorang manusia. Dalam bahasa yang lebih filosofis ,
penelitian ( riset, research ) adalah proses yang dilalui manusia untuk
menemukan " kebenaran " (truth). Dalam hal ini, proses itu sendiri
mengandung bebrapa tahapan yang diatur secara logis. Untuk itu
seringkali tahapan ini disebut sebagai " rantai penalaran " ( chain of
reasoning ).
Kita simpulkan , logika penelitian adalah
proses penlaran yang dilakukan oleh seorang peneliti, dimana proses itu
sendiri terdiri dari bebrapa tahapan yang terurut secara logis dalam
bentuk rantai penalaran. Lalu apa saja aaspek-aspek atau tahapan-tahapan
yang tercakup dalam logika penelitian itu? Dengan kata lain , apa saja (
"nak rantai")yang membentuk rantai penalaran itu?
Ada
lima tahap dalam logika penelitian yaitu perumusan permasalahan
penelitaian, perumusan kerangka teoriti, penentuan metodelogi, analisis
data, dan penarikan kesimpulan. Kelima hal harus terurut secara logis
dan dilaksanakan dengan urutan secara logis pula.. Bila urutan ini
dibolak-balik, atau bila salah satu atau dua tahapan yang ada dilompati
atau diabaikan, maka hal ini akan merusak pula validitaas hasil
peneitian itu sendiri.
Secara ringkas logika penelitian / sistematika penelitian, menurut DR. Prasetya Irawan, M.Sc. adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan penelitian
Bagi seorang peneliti, yang paling pertama yang harus ia tentukan adalah permasalahan penelitian ( researh problem ) itu sendiri. Permasalahan penelitian adalah titik berangkat dan menjadi alasan satu-satunya mengapa suatu penelitian perlu dilakukan. Tak jadi soal apakah seorang peneliti mengerjakan penelitian sendiri, atau ia diminta orang lain untuk meneliti sesuatu, suatu penelitian selalu dimulai dan dipicu oleh adanya suatu permasalahan penelitian.
pada tahap ini , seorang peneliti harus mulai memikirkan beberapa hal penting,. Misalnya, ia mulai bertanya:
- Mengapa penelitian ini perlu dilakukan?
- Dari sekian banyak masalah yang mungkin bisa diteliti, apakah semuanya akan diteliti? Jikatidak, apa yang tercakup dalam penelitian ini? Dan apa yang tidak?
- Bagaimana menformulasikan permasalahan ini dengan bentuk yang mudah dipahami?
- Kalau penelitian ini sudah rampung apa manfaatnya?
2 .Kerangka teoritik
Sesudah permasalahan penelitian tuntas dijelaskan dan diformulasikan dengan baik, langkah ber ikutnya adalah menguji secara mendalam setiap aspek ( atau secara teknis variabel ) yang tercakup dalam penelitianmya. Ia tidak hanya mencari definisi yang tepat untuk setiap variabelyang akan ditelitinya, tetapi juga menjelaskan pola hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Bangunan yang menjelaskan definisi-definisi variabe-variabel dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya inilah yang disebut sebagai kerangka teoritik atau kerangka berpikir penelitian. Karena pada tahap ini seorang peniliti harus mengkaji begitu banyak dokumen dan kepustakaan, langkahkedua ini pun kadang-kadang disebut sebagai kajian kepustakaan ( literature review ).
Pada tahap kedua ini, seorang peneliti mulai merenungkan dan mengkaji secara mendalam apa sebenarnya esensi penelitiannya itu. Penelitian mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting antara lain:
- Apa sebenarnya makna variabel-variabel yang saya teliti ini, baik makna empiris-praktis maupun makna konseptual-teoritisnya?
- Definisi variabel yang manakah yang paling sesuai untuk peneliti ini?
- Apakah masalah ini pernah diteliti orang lain? Bagaimana hasinya?
- Bagaimana dan dalam bentuk seperti apa permasalahan penelitian ini digambarkan agar mudah dipahami?
3. Metodologi Penelitian
Pada tahap ketiga , peneliti mulai memikirkan cara yang paling tepat untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaaan penelitiannya. Meskipun semua tahapan penelitian mempunyai derajat kepentingan yang sama, tetapi tahap ketiga inilah yang akan benar-benar menentukan kadar keilmiahan suatu penelitian. Pertanyaan sebaik apapunakan gagal dijawab dengan baik jika peneiti membuat kesalahan pada tahap ini. Sering kali terjadi suatu penelitian dipertanyakan keabsahannya hanya karena si peneiliti sembrono menentukan metodologi yang tepat. Dalam tradisi penelitian ilmiah, mutu suatu penelitian tidak hanya ditentukan oleh kesimpulan akhir dari penelitian ini, tetapi justru pada proses yang dilakukan peneliti untuk sampai ke kesimpulan tersebut.
Pada tahap ini, beberapa pertanyaan penting harus direnungkan betul oleh peneliti antara lain:
- Metode apa yang paling sesuai untuk penelitian ini?
- Darimana saja data yang diperlukan dapat diperoleh?
- Instrumen ( alat ) apakah yang paling efektif dan efisien untuk mengumpulkan data yang diperlukan?
- Bagaimana caranya agar instrumen yang dipakai benar-benar memiliki kualitas ( validitas dan reabilitas ) yang tinggi?
- Bagaimana sebaiknya data yang terkumpul nanti diolah dan dianalisis?
- Alat analisis apa yang paling sesuai dengan sifat data yang diperoleh?
- Bagaimana dan dengan standar apa kesimpulan penelitian akan ditarik?
4. Analisis Data
Dalam penulisan laporan penelitian , biasanya tahap ini dimuat di bab IV, dan lajim diberi judul Analisis Temuan ( Analysis of Findings ), Analisis Data atau Temuan (Findings) saja. Di bagian ini, seorang peneliti ditantang untuk mengarahkan seluruh kemampuan analisisnya untuk "menghidangkan" temuan penelitiannya dalam bentuk yang paling objektif , efektif, dan efisien . Di bagian inilah kejujuran dan integritas seorang peneliti diuji. Kalau ia mau , ia bisa memanipulasi data yang ada untuk suatu kepentingan tertentu, dan dengan demikian ia melaporkan suatu kebohongan dan bukannya kebenaran yang menjadi tujuan utama penelitian itu sendiri.
Pada tahap ini , beberapa pertanyaan penting perlu dipertimbangkan oleh peneliti, antara lain:
- Data dan informasi apa saja yang perlu dilaporkan?
- Bagaimana dan dengan standar apa analisis data dilakukan
- Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan informasi yang ada disajikan?
- Bagaimana keterkaitan temuan ini dengan permasalahan penelitian dan kerangka berpikir penelitian?
5. Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan ( conclusion ) adalah akhir suatu penelitian. Kesimpulan bukanlah rangkuman ( summary). Dalam kesimpulan, "judgement" peneliti menempati titik sentral dan amat penting. Pertimbangan ini bukan sembarangan pertimbangan,tetapi pertimbangan yang berdasarkan pada asumsi teoritik yang kuat, data empirik yang valid, dan kemampuan analisis yang jujur dan tajam. Kesimpulan adalah "kebenaran" yang disodorkan oleh seseorang peneliti kepada orang lain. Kebenaran di sini adalah kebenaran ilmiah yang setiap saat diuji keabsahannya oleh peneliti lain. Pada tahap akhir ini seorang peneliti mengajukan beberapa pertanyaaan penting , antara lain:
- Apa kesimpulan peneliti ini?
- Dengan standar dan asumsi apa kesimpulan ini ditarik?
- Adakah persamaan atau perbedaan antara kesimpulan dalam penelitian ini dengan penelitian lain yang sejenis?
- Apa implikasi kesimpulan ini baik dunia praktis maupun bagi dunia teoritis.
Semua peneliti harus dimulai dari Perumusan Permasalahan. Dalam perumusan permasalahan, peneliti mulai mengidentifikasi dan medefinikasikan semua variabel yang ia teliti. Variabel-variabel ini ia tata dalam suatu bangunan ( model ) yang disebut sebagai Kerangka Teoritik penelitian. Langkah berikkutnya adalah penentuan Metodologi Penelitian , yang secara sederhana dapat dianggap sebagai cara yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitiannya. Semua penelitian melibatkan langkah pengumpulan data. Jika data sudah dikumpulkan, maka langkah berikutnya adalah mengnalisis data tersebut. Berdasarkan data-data inilah peneliti berusaha menarik kesimpulan dengan cara dan standar penafsiran yang objektif